Cedera Tekanan Tinggi (High-Pressure Injection Injury) adalah kondisi medis serius di mana cairan (seperti cat, gemuk, atau air) disuntikkan di bawah kulit dengan tekanan ekstrem. Meskipun luka di permukaan mungkin tampak kecil, cairan tersebut menyebar dengan cepat ke dalam jaringan, menyebabkan kerusakan parah pada otot, tendon, saraf, dan pembuluh darah. Seringkali, kondisi ini memerlukan dekompresi bedah segera untuk menyelamatkan anggota gerak yang terkena.
Modus terjadinya Cedera Tekanan Tinggi umumnya terjadi dalam lingkungan industri, seperti bengkel atau lokasi konstruksi, saat menggunakan alat bertekanan tinggi (misalnya, pistol cat semprot, grease gun, atau power washer). Cairan yang keluar dari nosel kecil dengan kecepatan tinggi dapat menembus kulit tanpa meninggalkan luka yang besar, namun membawa kerusakan fatal.
Gejala awal Cedera Tekanan Tinggi mungkin tidak terlalu dramatis: nyeri ringan dan pembengkakan minimal. Namun, gejala ini akan memburuk dengan cepat dalam beberapa jam. Nyeri akan menjadi sangat hebat dan tidak proporsional dengan tampilan luka. Area yang terkena akan bengkak, pucat, dingin, dan bisa merasakan mati rasa, menunjukkan adanya iskemia jaringan yang parah.
Diagnosis Cedera Tekanan Tinggi memerlukan kewaspadaan tinggi dari tim medis. Karena luka luarnya sering kali tidak signifikan, kondisi ini bisa terlewatkan jika tidak ada riwayat yang jelas. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menguji sensasi dan gerakan, serta mungkin melakukan pencitraan seperti rontgen untuk mencari keberadaan cairan di dalam jaringan, serta menilai kerusakan jaringan yang terjadi.
Penanganan Cedera Tekanan Tinggi adalah darurat bedah. Prosedur yang disebut fasciotomy atau debridement (pengangkatan jaringan mati) akan segera dilakukan. Tujuannya adalah untuk melepaskan tekanan yang mematikan di dalam kompartemen jaringan, membersihkan cairan beracun, dan membuang jaringan yang sudah rusak. Ini adalah tindakan penyelamat anggota gerak.
Jika Cedera Tekanan Tinggi tidak segera diatasi, konsekuensinya bisa sangat merugikan. Cairan yang terperangkap akan terus menekan pembuluh darah dan saraf, menyebabkan kematian jaringan (nekrosis) dan infeksi serius. Pada akhirnya, kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan fungsi permanen, disabilitas, atau bahkan amputasi pada anggota gerak yang terkena, karena adanya komplikasi parah.
Rehabilitasi pasca-operasi sangat krusial. Terapi fisik dan okupasi intensif akan membantu mengembalikan kekuatan otot, rentang gerak sendi, dan fungsi tangan. Proses pemulihan bisa panjang dan membutuhkan komitmen tinggi dari pasien, karena Cedera Tekanan Tinggi seringkali meninggalkan bekas luka dan keterbatasan fungsional yang signifikan.
