Posted on

Kuasai Keterampilan Ini: Menyelamatkan Nyawa dengan Pertolongan Pingsan yang Tepat

Kemampuan memberikan pertolongan pertama pada korban pingsan adalah keterampilan vital yang dapat secara langsung berkontribusi pada menyelamatkan nyawa. Meskipun pingsan umumnya bersifat sementara dan tidak serius, tindakan yang cepat dan tepat dari penolong sangat krusial untuk mencegah cedera sekunder, memastikan pernapasan korban terjaga, dan mempercepat pemulihan. Menguasai teknik ini berarti Anda siap bertindak saat situasi darurat terjadi.

Langkah pertama dalam menyelamatkan nyawa saat menghadapi orang pingsan adalah tetap tenang dan segera menilai keamanan lingkungan. Pastikan tidak ada benda berbahaya di sekitar korban yang bisa menyebabkan cedera tambahan saat ia terjatuh atau tidak sadar. Setelah area aman, baringkan korban telentang di permukaan yang datar dan stabil. Ini adalah posisi dasar yang membantu mengembalikan aliran darah ke otak. Kemudian, tinggikan kaki korban sekitar 20-30 sentimeter dari posisi jantungnya. Anda bisa menggunakan bantal, tas, atau gulungan jaket sebagai penyangga. Posisi ini memaksimalkan aliran darah ke otak, yang merupakan tujuan utama dalam menangani pingsan.

Setelah itu, longgarkan pakaian ketat yang dikenakan korban, terutama di area leher, dada, dan pinggang. Ini termasuk kerah baju, dasi, atau ikat pinggang. Tujuannya adalah untuk melancarkan sirkulasi darah dan memastikan tidak ada hambatan pada pernapasan. Pastikan jalan napas korban terbuka dengan sedikit menengadahkan kepala dan mengangkat dagunya. Periksa apakah korban bernapas normal dengan melihat gerakan dada atau merasakan hembusan napas. Tim pelatih Palang Merah Indonesia (PMI) pada sebuah sesi pelatihan di Balai Kota Jakarta Pusat pada 10 Mei 2025 selalu menekankan bahwa menjaga jalan napas adalah prioritas utama dalam menyelamatkan nyawa.

Tetaplah di sisi korban hingga ia sadar kembali. Jangan mencoba memberikan makanan atau minuman saat korban belum sepenuhnya sadar, karena ada risiko tersedak. Setelah korban sadar, jangan biarkan ia langsung berdiri. Bantu ia untuk duduk perlahan dan biarkan beristirahat sejenak untuk menstabilkan diri. Tawarkan air minum jika ia sudah bisa menelannya dengan aman. Jika korban tidak sadar dalam waktu 1-2 menit, atau jika pingsan disertai gejala lain yang mengkhawatirkan seperti kejang, nyeri dada, sesak napas, atau cedera kepala akibat jatuh, segera panggil layanan darurat medis (112 atau ambulans 118/119). Petugas kepolisian yang tiba di lokasi kejadian pada 17 Maret 2025 di sebuah insiden pingsan, mengapresiasi tindakan cepat warga yang sudah menerapkan pertolongan pertama dasar sebelum mereka datang.

Menguasai keterampilan pertolongan pingsan yang tepat adalah bentuk kesiapsiagaan diri yang berharga. Ini bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga keberanian untuk bertindak saat dibutuhkan, berpotensi menyelamatkan nyawa seseorang.