Progressive supranuclear palsy (PSP) adalah gangguan otak langka yang memengaruhi gerakan, keseimbangan, dan bicara. Kondisi neurodegeneratif ini disebabkan oleh kerusakan progresif sel-sel saraf di area otak yang mengontrol fungsi-fungsi penting ini. Dampak PSP dapat sangat signifikan, membatasi kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan sangat memengaruhi kualitas hidup mereka. Pemahaman mendalam tentang gejala-gejala ini penting untuk diagnosis dan manajemen yang tepat.
Salah satu tanda khas PSP adalah kesulitan dalam mengendalikan gerakan mata, terutama gerakan vertikal ke atas atau ke bawah. Pandangan ke atas yang melambat atau terbatas sering kali menjadi gejala awal yang membedakan PSP dari penyakit Parkinson. Kesulitan menggerakkan mata dapat menyebabkan masalah dalam membaca, melihat ke arah yang berbeda, dan mengikuti objek bergerak. Gangguan gerakan mata ini berkontribusi signifikan terhadap masalah visual yang dialami oleh penderita PSP.
Keseimbangan juga sangat terpengaruh oleh PSP. Individu dengan PSP sering mengalami ketidakstabilan postur tubuh dan kecenderungan untuk jatuh ke belakang. Jatuh sering terjadi sejak dini dalam perjalanan penyakit dan merupakan sumber utama morbiditas dan cedera. Gangguan keseimbangan pada PSP disebabkan oleh kerusakan pada ganglia basalis dan batang otak, area otak yang penting untuk kontrol postur dan stabilitas.
Selain masalah gerakan mata dan keseimbangan, PSP juga memengaruhi bicara. Disartria, atau kesulitan berbicara, adalah gejala umum. Bicara mungkin menjadi lambat, monoton, dan sulit dipahami. Seiring perkembangan penyakit, masalah bicara dapat menjadi lebih parah, membuat komunikasi semakin menantang. Kesulitan menelan (disfagia) juga dapat terjadi, meningkatkan risiko aspirasi dan komplikasi terkait nutrisi.
Dampak PSP pada gerakan mata, keseimbangan, dan bicara secara kolektif menimbulkan tantangan yang signifikan bagi individu yang terkena dampak dan pengasuh mereka. Manajemen PSP berfokus pada meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup melalui terapi fisik, terapi okupasi, dan terapi wicara. Meskipun saat ini tidak ada obat untuk PSP, penelitian terus dilakukan untuk memahami patologi penyakit dan mengembangkan terapi yang lebih efektif untuk mengatasi gejala-gejala yang melemahkan ini. Dukungan dan sumber daya bagi keluarga juga sangat penting.