Posted on

Jangan Tunda! Penyakit Usus Obstruksi Usus Besar Bisa Mengancam Nyawa

Kesehatan penyakit usus merupakan aspek vital bagi kelangsungan hidup. Ketika terjadi gangguan pada organ ini, terutama penyumbatan atau obstruksi, kondisi tersebut dapat menjadi sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera. Obstruksi usus besar adalah salah satu jenis penyakit usus yang serius dan dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Memahami penyebab, gejala, dan pentingnya penanganan obstruksi usus besar sebagai penyakit usus yang berbahaya adalah langkah krusial untuk menyelamatkan hidup.

Obstruksi usus besar terjadi ketika ada penyumbatan yang menghalangi jalannya makanan, cairan, gas, dan feses melalui usus besar (kolon). Penyumbatan ini dapat bersifat parsial (sebagian) atau total (seluruhnya). Berbagai faktor dapat menyebabkan obstruksi usus besar, termasuk kanker usus besar, divertikulitis (peradangan kantung kecil di dinding usus besar), volvulus (usus besar yang melilit), hernia, adhesi (jaringan parut setelah operasi perut), dan impaksi feses yang parah.

Gejala obstruksi usus besar dapat muncul secara tiba-tiba atau bertahap dan seringkali sangat tidak nyaman. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai sebagai indikasi penyakit usus ini meliputi nyeri perut yang hebat dan kram, perut kembung, mual dan muntah (muntah mungkin mengandung feses jika obstruksi sudah parah), tidak bisa buang air besar atau hanya mengeluarkan sedikit gas, dan perut terasa tegang.

Mengapa obstruksi usus besar sebagai penyakit usus sangat berbahaya dan memerlukan penanganan segera? Penyumbatan pada usus besar dapat menyebabkan tekanan di dalam usus meningkat secara signifikan. Hal ini dapat mengganggu aliran darah ke dinding usus, menyebabkan iskemia (kekurangan oksigen) dan akhirnya kematian jaringan usus (nekrosis). Selain itu, penumpukan bakteri dan toksin di dalam usus yang tersumbat dapat menyebabkan infeksi serius (peritonitis) jika usus pecah (perforasi). Kondisi-kondisi ini dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani.

Diagnosis obstruksi usus besar biasanya melibatkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, dan pemeriksaan pencitraan seperti rontgen perut atau CT scan. Penanganan akan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan obstruksi. Pada beberapa kasus, pemasangan selang nasogastrik (NGT) untuk mengeluarkan cairan dan gas dari perut serta pemberian cairan intravena mungkin cukup untuk mengatasi obstruksi parsial. Namun, pada obstruksi total atau jika terjadi komplikasi seperti iskemia atau perforasi, tindakan pembedahan untuk menghilangkan penyumbatan atau mengangkat bagian usus yang rusak mungkin diperlukan.

Jangan pernah mengabaikan gejala-gejala yang mengarah pada obstruksi usus besar. Keterlambatan penanganan dapat meningkatkan risiko komplikasi serius dan mengancam nyawa. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut.