Infrared thermometer yang dirancang untuk mengukur suhu tubuh telah menjadi alat esensial, terutama di masa pandemi. Kemampuannya memberikan hasil cepat tanpa kontak fisik menjadikannya pilihan praktis. Namun, penggunaan yang tidak tepat, misalnya pada dahi yang berkeringat atau jarak yang terlalu jauh, bisa memberikan hasil yang tidak akurat, menyebabkan misinterpretasi kondisi pasien.
Fungsi utama infrared thermometer adalah mendeteksi radiasi inframerah yang dipancarkan oleh tubuh, lalu mengubahnya menjadi pembacaan suhu. Ini memungkinkan pengukuran cepat dan higienis, ideal untuk screening massal atau pemantauan suhu tanpa menyentuh pasien, mengurangi risiko penularan.
Namun, akurasi infrared thermometer sangat bergantung pada teknik penggunaan yang benar. Permukaan dahi yang berkeringat dapat mendinginkan kulit, menyebabkan pembacaan suhu yang lebih rendah dari suhu inti tubuh. Ini bisa menghasilkan misdiagnosis, terutama pada kasus demam yang perlu perhatian.
Jarak pengukuran yang terlalu jauh dari dahi juga memengaruhi akurasi. Setiap memiliki jarak optimal yang direkomendasikan pabrikan. Jika diukur terlalu jauh, sensor mungkin menangkap suhu lingkungan sekitar, bukan suhu tubuh pasien secara akurat.
Misinterpretasi kondisi pasien akibat pembacaan yang tidak akurat bisa sangat berbahaya. Seseorang dengan demam tinggi mungkin dianggap tidak demam jika pengukuran rendah palsu, menunda penanganan medis yang diperlukan. Sebaliknya, pembacaan tinggi palsu bisa menyebabkan kepanikan tidak perlu.
Pentingnya Pelatihan tentang cara menggunakan dengan benar adalah mutlak bagi petugas kesehatan dan masyarakat umum. Petunjuk penggunaan alat harus diikuti dengan cermat, termasuk jarak pengukuran, area pengukuran, dan kondisi kulit yang ideal.
Peralatan Radiologi dan USG Portabel juga mengandalkan operator yang terlatih untuk interpretasi yang akurat. Sama seperti infrared thermometer, teknologi ini hanya alat; keahlian manusia dalam penggunaannya sangat menentukan validitas hasil.
Edukasi publik yang masif tentang penggunaan infrared thermometer yang tepat sangat diperlukan. Informasi yang jelas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi akurasi dan kapan harus mencari konfirmasi suhu dengan metode lain (misalnya, Termometer rektal untuk bayi) akan sangat membantu Pada akhirnya, infrared thermometer adalah alat yang sangat berguna dan aman untuk screening awal. Dengan pemahaman yang benar tentang batasan dan teknik penggunaannya, alat ini dapat terus berkontribusi pada upaya Menjaga Keselamatan dan kesehatan masyarakat, tanpa menimbulkan misinterpretasi yang merugikan.
